Rabu, 11 Maret 2009

Naik Bis Bandara

Kalau di kita ada Damri di sana juga ada cuma namanya beda, hanya aja petugasnya kok reseh ya. Keki banget saya, cantik-cantik kok ya nge bt in. Jadi gini nih ceritanya. Saya udah banyak denger soal supir taksi di sana yang harus diwaspadain pagi siang dan malam, makanya saya ogah naik taksi. Menurut informasi ada bis ke kota, tujuan saya Old Quarter, itu tuh wilayah ramainya di Hanoi. Maka saya pun dengan gaya penuh keyakinan keluar bandara dan mencari bis yang dimaksud, sebelah kanan pintu keluar betulll sudah ada bis mengantri. Saya langsung mengatakan tempat tujuan saya, ya betulll! begitu jawab petugas, sambil meminta saya memasukkan koper roda saya ke bagasi. Lalu setelah beberapa penumpang naik, maka bis pun bergerak, bis nya cukup keren ber ac dan nyaman pula. Pada petugas cewek yang lumayan centiklah, mungkin karena putih ngkaleee...saya ulangi lagi tujuan saya OLD QUARTER. Dia mengangguk dan bilang yes...yes...yes. Bandara di Hanoi ini di pinggiran kota, jarak tempuh ke kota sekitar satu jam-an lebih sedikit.Jadi setelah melalui perjalanan melintasi kampung, sawah dan lain sebagainya, berhentilah bis, oh ya biaya bis 25000 dong! Saya bingung berada di manakah saya ini? Sungguh saya lupa ambil peta di bandara, karena begitu yakinnya langsung keluar dan masuk bis. Tetapi menurut petugas yang putiiiih itu, mau ke Old Quarter turun di sini, disini tempat terakhir pemberhentian bis. Saya pun turun, dan PD banget langsung narik koper ke arah "perasaan" aja...sekedar membebaskan diri dari pengojek dan supir taksi yang mengerubungi...mirip di terminal Pulogadung. Jarak 1 km dari keriuhan tadi saya baru berani bertanya pada dua cewek berpakaian rapih yang sedang jajan makanan di pinggir jalan, sepertinya mereka pegawai kantor. Syukurlah salah satunya bisa "coro" Inggris, waktu dia lihat alamat tujuan saya di Old Quarter, dia bingggung. Itu jauh banget! Jadi rupanya tujuan saya sekitar Bundaran HI, tapi saya diturunin di Harmoni! Kurang asyeeeem!

Tidak ada komentar: