
Jrengggg...urusan harga yang beda2 dan bikin hati para turis dongkol pada akhirnya harus dikubur dalam-dalam, karena perut sudah menunggu panggilan makan siang. Betul aja, guide meminta kami turun ke ruang makan. Oh ya kapal ini ada tiga lantai, lantai pertama kamar-kamar, lantai kedua ruang makan bisa juga dipakai sebagai ruang santai bila nggak mau terlalu kena angin, sementara lantai tiga ruang terbuka untuk menikmati pemandangan kanan kiri, atas dan bawah...lengkap pokoknya, cuma anginnya cukup deras.
Sampai dimana tadi, oh ya guide ngundang makan...maka saya pun turun, kami dibagi dua kelompok, lalu dihidangkanlah ikan kukus, tumis kol, nasi putih, tahu goreng, capcai, kacang goreng sebagai pembuka dan ketimun di atur manis bersusun, ceritanya salad ngkaleee...bagi yang makannya sejenis pekerja berat, saya sarankan membawa makanan sendiri sebagai penguat lambung. Mau tau kenapa, makanannya menurut saya untuk manusia asia normal itu cuma cukup untuk dua paling banyak tiga orang tetapi ini dimakan lima orang.Saya sendiri yang sedang semangat-semangatnya makan jadi sedikit menderita atas beban yang harus dipikul.Ya nasib...ah saya bersyukur mengingat di tas membawa satu pak biskuit. Ah, akhirnya berguna juga tuh biskuit, memang sengaja saya bawa untuk P3K, pertolongan pertama pada kelaparan! Tapi untuk dipesawat, namanya juga naik air asia...masak laper dikit beli...makanya bawa cadangan, tapi nggak kemakan lantaran saya makan nasi lemak. Dan sekarang manfaatnya terbukti!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar